Sadiq Khan, Muslim yang Cetak Sejarah 3 Kali Jadi Wali Kota London
Sadiq Khan mencetak sejarah pada Sabtu (4/5/2024), karena menjadi wali kota pertama yang terpilih untuk masa jabatan ketiga. Sosok Muslim tersebut berjanji akan membersihkan Sungai Thames hingga bisa dipakai untuk berenang. Demikian mengutip laporan VOA Indonesia, Minggu (5/5).
Sadiq Khan yang berusia 53 tahun, melansir AFP, menjadi pemimpin London pertama yang mendapatkan tiga masa jabatan sejak jabatan tersebut dibentuk pada tahun 2000.
CNBC melaporkan bahwa Kemenangan joker gaming Khan, yang merupakan kemenangan ketiga berturut-turut sudah diperkirakan secara luas meskipun ada kemarahan masyarakat atas kejahatan pisau dan Ultra Low Emission Zone (ULEZ) atau Zona Emisi Ultra Rendah yang membebankan biaya harian kepada pengemudi kendaraan yang lebih tua dan lebih berpolusi.
Polusi di Sungai Thames bukan isu kampanye utama, tapi hal itu adalah tujuan yang berani mengingat jalur air tersebut dinyatakan mati secara biologis tidak lama sebelum kelahiran Khan di London pada 1970 dan mengalir sebagai semacam saluran pembuangan terbuka ketika hujan deras mengguyur sistem perpipaan kuno London.
Menjinakkan Sungai Thames bukanlah kali pertama Khan berenang melawan arus. Narasinya dibangun untuk mengatasi rintangan.
Meski sukses dalam pemilu, Khan bukanlah wali kota yang sangat populer. Dia dituding atas banyak masalah, banyak di antaranya berada di luar kendalinya.
Wali Kota London tidak mempunyai kewenangan seperti wali kota di Paris atau New York karena kekuasaannya dibagi ke-32 wilayah dan distrik keuangan di kota tersebut.
Masa jabatannya dibayangi oleh berbagai krisis. Pertama, keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yang melemahkan industri jasa keuangan yang berkembang pesat di London, dan kemudian pandemi COVID-19, yang menyebabkan krisis biaya hidup.
Khan menyebut langkah-langkah yang dia lakukan seperti membekukan tarif kereta api dan bus serta menyediakan makanan gratis untuk semua siswa sekolah dasar adalah salah satu pencapaian terbesarnya.
Khan telah menangkis banyak kritik dengan menyalahkan pemerintahan Konservatif yang telah menghambat rencananya. Dia mengatakan proyeksi kemenangan Partai Buruh dalam pemilu nasional akhir tahun ini akan mengubah nasibnya.
“Sudah terlalu lama kita memiliki pemerintahan yang tampaknya anti-London, yang berpikir bahwa cara untuk menyamakan kedudukan negara kita, adalah dengan menjadikan London lebih miskin,” kata Khan kepada The Associated Press.