Hati-hati terhadap skema penipuan yang menyamar sebagai manajer perusahaan
Jakarta – Menjelang Idul Fitri, sejumlah perusahaan mulai libur bahkan hingga setelah Idul Fitri. Namun, beberapa karyawan tidak dapat meninggalkan pekerjaannya sepenuhnya. Mereka harus online untuk berkomunikasi dengan perusahaan atau koleganya jika ada urusan.
Sayangnya, di hari raya ini, para karyawan juga menjadi sasaran para penipu, salah satunya berpura-pura menjadi kepala kantor. Berdasarkan temuan Kaspersky, penipu menampilkan korbannya sebagai eksekutif atau bahkan kepala perusahaan.
Para penipu mahjong slot ini memperingatkan orang tersebut tentang situasi buruk yang sedang terjadi. Faktanya, 99% dari keadaan darurat ini disebabkan oleh penipu.
Menurut Kaspersy, jika menyangkut strategi, penipu dapat menunjukkan berbagai masalah yang dihadapi bisnis tergantung pada situasi di negara tertentu.
Hal ini mungkin merupakan masalah yang melibatkan administrator, polisi atau mitra bisnis. Kemudian, penipu akan menyarankan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan orang tersebut.
1. Kewibawaan atau kepercayaan yang tinggi terhadap korban
Saat ini, kebanyakan orang sudah mulai menanyakan permintaan yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Mulai dari orang asing yang berpura-pura menjadi polisi, bankir dan lain-lain.
Oleh karena itu, cara yang digunakan adalah orang yang terlihat dekat dengan orang tersebut dianggap efektif untuk membuat orang tersebut terjerumus ke dalam jebakan. Dalam kasus ini, penipu sering kali memilih profil manajer tingkat C sebagai umpan.
Pertama, mereka mempunyai hak; kedua, kemungkinan besar korban mengenal orang tersebut. Namun, ada variasi dari metode ini, di mana penipu berpura-pura menjadi karyawan dari departemen utama, yang mungkin tidak dikenal secara pribadi oleh orang tersebut.