fbpx

Peneliti membunuh bakteri mematikan dengan nanopartikel berukuran 1/1000 dari ukuran rambut

Para peneliti di Universitas Southampton Link Spaceman di Inggris telah berhasil membunuh bakteri mematikan bernama Burkholderia menggunakan teknologi nano! Bakteri tersebut bertanggung jawab atas penyebab melioidosis, penyakit yang membunuh hingga 90.000 ribu orang setiap tahun, dan tersebar luas di Asia Tenggara. Berita ini berarti banyak orang dapat diselamatkan setiap tahunnya.

Metode yang digunakan saat ini untuk melawan bakteri, seperti antibiotik oral dan intravena tidak bekerja dengan baik. Hingga saat ini bakteri tersebut resistan terhadap pengobatan karena kemampuannya bersembunyi di dalam tubuh, dan tumbuh di sel darah putih, yang dikenal sebagai makrofag. Namun, metode baru untuk membunuh bakteri dengan teknologi nano akan memastikan bahwa bakteri tersebut dibunuh di sumbernya.

Cara kerja teknologi baru
Para ilmuwan menggunakan polimersom – kantung buatan yang menyalin struktur dan fungsi sel – untuk mengangkut antibiotik langsung ke makrofag tempat penyakit itu mereplikasi dirinya sendiri. Polimersom sangat kecil – sekitar 1/1000 ukuran rambut manusia, dan merupakan pembuluh yang sempurna untuk memasuki sel darah putih. Begitu antibiotik berada di dalam kantung dan diangkut ke makrofag, bakteri tidak akan dapat lagi bersembunyi.

Makrofag biasanya merupakan mekanisme pertahanan yang hebat dalam tubuh. Sel darah putih khusus ini merupakan garis pertahanan pertama saat kita sakit atau cedera dan menghancurkan bakteri berbahaya. Makrofag juga membantu kita menciptakan kekebalan bawaan terhadap penyakit – makrofag melakukannya dengan mencerna bakteri dan menyajikannya ke sel darah putih lainnya, termasuk limfosit sel B. Sel-sel ini kemudian dapat menciptakan antibodi terhadap patogen.

Tim peneliti ini dipimpin oleh Dr. Nick Evans dan Dr. Tracey Newman. Harapan mereka adalah bahwa pada akhirnya orang yang terinfeksi penyakit ini dapat diobati dengan menyuntikkan atau menghirup polymersome yang berisi antibiotik. Tim saat ini sedang dalam tahap awal pengembangan untuk aplikasi klinis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *