fbpx

Profil Muhaimin Iskandar dan Anies Baswedan

Profil Muhaimin Iskandar dan Anies Baswedan

Setelah resmi mendaftar sebagai calon presiden pada hari Kamis (19/10/2023), Anies Baswedan mengucapkan dalam orasi kebangsaan, “Mari bergabung bersama kami dalam gerakan perubahan.” Pernyataannya menunjukkan bahwa dia menentang pemerintahan Joko Widodo.

Pria bernama lengkap Anies Rasyid Baswedan lahir pada tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Dia dibesarkan dalam keluarga akademisi. Ayah mereka, Rasyid Baswedan, mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, dan ibu mereka, Aliyah Rasyid Baswedan, adalah Guru Besar Emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta.

Anak sulung dari tiga bersaudara, AR Baswedan adalah cucu dari pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan, yang juga menjadi klik disini jurnalis dan pemimpin redaksi surat kabar Sin Tit Po dan Sun. Dia juga menjadi diplomat dan pejabat negara.

Selain itu, neneknya, Barkah Al Ganis, adalah seorang pegiat perempuan dalam pergerakan pra-kemerdekaan.

Anies dibesarkan di Yogyakarta dan bersekolah di sana hingga dia lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada tahun 1989.

Setelah itu, Anies melanjutkan studi S2 di University of Maryland dan S3 di University of Northern Illinois di Amerika Serikat.

Ia menikah dengan pegiat pendidikan Fery Farhati Garnis.

Kedua orang itu menikah dan memiliki empat anak: Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan.

Rekam jejak pendidikan Anies: Sejak kecil, Anies telah bergabung dengan organisasi intra sekolah (OSIS) dan memegang posisi penting di dalamnya sampai menjadi ketua. Ia juga mengikuti program pertukaran pelajar dan tinggal di Wisconsin, AS, selama setahun.

Program Tanah Merdeka TVRI cabang Yogyakarta memberikan kesempatan kepada Anies untuk mewawancarai tokoh-tokoh nasional.

Anies juga membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus. Dia juga memimpin demonstrasi di Yogyakarta melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah (SDSB) pada November 1993.

Setelah mendapatkan gelar sarjana, Anies bekerja sebagai peneliti dan koordinator proyek di Pusat Studi Ekonomi Antar Universitas UGM.

Anies juga bekerja sebagai manajer riset di IPC, Inc. Chicago, sebuah asosiasi perusahaan elektronik internasional, saat dia menyelesaikan studi doktoral di Northern Illinois University.

Selain itu, Anies menjadi direktur riset di Institut Indonesia dan bekerja di beberapa organisasi non-pemerintah, termasuk Kemitraan untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan.

Pada tahun 2007, Anies, 37 tahun, menjadi rektor termuda di Indonesia saat dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina.

Selain itu, sebagai pemimpin kampus, ia memperluas topik antikorupsi dari perspektif teoritis hingga laporan investigasi tentang praktik korupsi.

Anies Baswedan mendirikan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar pada tahun 2009 dan menjabat sebagai ketuanya.

Pada saat ini, Gerakan Indonesia Mengajar sangat terkenal karena programnya yang merekrut, melatih, dan mengirim anak-anak muda ke berbagai daerah untuk berprofesi sebagai pengajar selama satu tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *